Menurut Wikipedia, Korupsi atau rasuah (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) adalah tindakan pejabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak legal menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak.
Menurut Indonesia investment.com, masalah korupsi politik di Indonesia terus menjadi berita utama (headline) hampir setiap hari di media Indonesia dan menimbulkan banyak perdebatan panas dan diskusi sengit.
Data korupsi Indonesia ini semestinya bisa di publikasikan kepada masyarakat agar bisa mengetahui seberapa besar sebenernya data korupsi di Indonesia. Untuk itulah teknologi Web GIS bisa di mainkan di sini.
Coba perhatikan peta berikut ini,
Dari gambar di atas, bisa di ketahui bahwa di setiap provinisi bisa di ketahui kecendurungan banyaknya terdakwa. Dari sini, bisa di ketahui provinsi mana yang paling banyak korupsinya. Dengan modal peta batas administrasi dan penambahan beberapa atribut,kita bisa membuat Web GIS seperti ini. Untuk lebih jelasnya bisa berselancar di website ini. Menarik bukan? Dengan adanya peta tematik di tambah dengan berbagai macam atribut seperti ini menunjukkan bahwa peta bermanfaat dan dapat digunakan pada berbagai bidang.
Tidak ada peta tematik batas administrasi Indonesia nya? Galerigis mempunya peta batas administrasi terbaru sampai batas kecamatan. Bisa di cek di sini
Saya juga pernah membuat peta jumlah bts di dki jakarta. Seharusnya peta ini juga bisa di buat Web GIS nya walaupun di konsumsi oleh pihak tertentu saja. Dengan contoh ini,ada banyak sekali peta tematik yang bisa di kembangkan dengan teknologi Web GIS yang seharusnya di ketahui oleh publik.
